INILAH.COM, Jakarta – PKS membantah isu yang menyebut adanya Ketua DPC partai itu di Indramayu, Jawa Barat, yang melakukan pemerkosaan terhadap seorang siswi SLTP. Isu itu dianggap hanya politisasi menjelang pemilu legislatif.
Hal itu ditegaskan Ketua DPP PKS Mahfudz Shiddiq kepada INILAH.COM, Kamis (5/3) malam. “Berita kasus pemerkosaan di kecamatan Cantigi, Indramayu, yang dilakukan oleh ketua DPC PKS hanyalah isapan jempol dan dipolitisasi pihak tertentu,” katanya, dalam pesan singkat yang dikirimkannya.
Dipaparkannya, dalam beberapa waktu belakangan, beredar selebaran fotokopi kasus tersebut dan ditempelkan di tempat-tempat umum. Bahkan, selebaran-selebaran itu dijaga oleh ormas pemuda yang berafiliasi ke salah satu parpol besar di Indramayu.
Kejadian sebenarnya, jelas Mahfudz, sejumlah pemuda menggelar pesta miras dan seks. Salah seorang pelakunya adalah Roy, simpatisan PKS yang baru bergabung sebulan ini. “Jadi Roy bukan kader, bukan ketua DPC dan bukan pula caleg PKS,” beber Mahfudz yang juga Penasihat DPD PKS Kabupaten Indramayu itu.
Masyarakat di sekitar Cantigi menyangsikan terjadi aksi pemerkosaan. Karena pesta miras dan seks bebas biasa terjadi di daerah itu.
Dugaan politisasi kasus ini, papar Mahfudz, karena beberapa waktu sebelumnya DPD PKS Indramayu melaporkan Bupati Indramayu Yance ke Panwaslu, atas dugaan pelanggaran pidana pemilu. “Panwas Kabupaten Indramayu sudah mengeluarkan surat teguran kepada dia,” papar Ketua FPKS DPR ini.
berbagai isu hampir selalu simpang siur mewarnai dunia perpolitikan PKS, sebagai PARPOL yg cukup fenomenal PKS harus selalu siap dengan resiko apapun yg akan menimpanya. akan tetapi yg perlu diingat bahwa, dengan keberadaan isu-isu baik yg negatif maupun pisitif hendak menjadi bahan bakar bagi para kader untuk melakukan yg terbaik, karna dengan merebaknya isu menjadi pertanda bahwa masyarakat tidak pernah meninggalkan partai ini.
3.07.2009
Diposting oleh selalusemangat di 19.05
Label: PARTAI KEREN )I( PKS
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar