Banyak peristiwa, banyak masalah bangsa yang kian memprihatinkan meskipun beberapa keberhasilan, prestasi telah diraih.Namun bila dibandingkan dengan kegagalan demi kegagalan yang dialami cukup banyak membuat keprihatinan bangsa ini kian mendalam. Mungkinkah Indonesia dapat bangkit? Pertanyaan ini sangat penting karena menyangkut masa depan, cita-cita semua rakyat Indonesia.
Mungkinkah Indonesia dapat bangkit?. Sangat mungkin dan itu pasti! Rasanya siapapun tak akan menyangkal, bahwa Indonesia dapat bangkit dan meraih yang cita-citanya, keinginannya, impiannya yang belum menjadi kenyataan.
Siapapun pernah merasakan kegagalan. Kegagalan sebenarnya keberhasilan yang tertunda. Keberhasilan yang tertunda itu harus diraih dan segera diwujudkan
Jangan sekalipun menyerah pada kegagalan. Jika dapat meraih kesuksesan karena belajar dari kegagalan, hasilnya akan terasa lebih manis dan menyenangkan
Caranya bagaimana? Pertanyaan ini sangat penting sebab bila tidak mengetahui caranya akan sulit bangkit dari kegagalan. Bangsa Indonesia harus melakukan berbagai tindakan nyata pada bidang sosial, politik dan ekonomi.
Tindakan nyata itu harus berlandaskan pemahaman filosofis tentang apa sebenarnya yang terjadi pada tingkat lokal, nasional sehingga terjadi krisis pada semua bidang
Tindakan nyata dibutuhkan, tidak bisa tidak. Tindakan lebih penting daripada ucapan dan interaksi lebih penting daripada pikiran. Bila terus cara lama yang dilakukan yakni banyak teori sedikit implementasi maka keterpurukan terus terjadi dan bangsa Indonesia hanya berpolemik panjang tanpa ada cahaya yang terang menuntun jalan keluar dari lorong kegelapan.
Peristiwa demi peristiwa yang terjadi selama ini harus menjadi fakta nyata dan tidak dapat diselesaikan dengan beretorika, harus ada tindakan nyata dengan melihatnya secara total, satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, sebagai pengalaman yang harus dilihat secara total, bukankah pengalaman adalah guru yang paling baik?.
Guru yang paling baik itu harus dapat mengubah semangat, motivasi dan mencari inovasi baru lagi. Harus, karena pengalaman membutuhkan pengorbanan yang cukup besar maka ketika dijadikan guru yang paling baik hasilnya juga harus paling baik.
pengalaman yang pahit itu harus menjadi inovasi dan inovasi jangan pernah berhenti, ada saja yang baru yang ditemukan. Bangsa Indonesia butuh para pemimpin yang jujur dalam perbuatan, bukan jujur dalam katanya. Ketulusan hati, keterbukaan dan kebersamaan bangsa ini langkah awal bangkit dari keterpurukan itu.
Para pemimpin negeri ini tidak boleh buntu menampilkan sesuatu yang baru untuk membangun bangsa ini secara total, bukan membangun kelompok-kelompok tertentu. Selama ini para pemimpin negeri ini terfokus membangun kelompok-kelompok tertentu yang tentunya tidak memberhasilkan semua pihak, akhirnya kesenjangan ada pada segala bidang.
Persoalan bangsa bukan persoalan kekuasaan, bukan siapa yang harus menjadi orang nomor satu di republik ini tetapi adanya janji, komitmen yang jelas bahwa pemimpin itu adalah orang yang berdiri pada semua pihak dan sadar bahwa pemimpin tidak akan berhasil bila tidak mengubah dirinya, memposisikan dirinya sebagai penata, pengarah untuk kemajuan bangsa.
Menyedihkan memang, bangsa Indonesia adalah bangsa dimana tanah airnya memiliki kekayaan alam yang sangat besar. Bangsa ini hidup di khatulistiwa, semua sumber daya alam ada di Indonesia. Tidak seperti bangsa lain yang sumber daya alamnya terbatas namun bisa maju dan berkembang. Mengapa itu bisa terjadi? Jawabnya karena bangsa yang sumber daya alamnya terbatas itu tetapi pemimpin dan rakyatnya memanfaatkan sumber daya alam yang terbatas itu seefesien mungkin, mengelolanya dengan proporsional dan profesional. Sadar bahwa sumber daya alam yang ada itu adalah anugrah Tuhan Yang Maha Esa. Sangat menyedihkan bila seekor tikus harus mati di lumbung padi.
Satu bukti nyata, Indonesia mampu melepaskan diri dari penjajahan bukan meminta bantuan bangsa lain akan tetapi berjuang dengan kemampuannya sendiri. Tidak masuk akal bambu runcing mampu mengalahkan meriam tetapi fakta yang berbicara Indonesia merdeka.
Indonesia harus bangkit dengan kakinya sendiri, dengan kemampuan sendiri bukan minta bantuan orang lain. Akibat dari minta bantuan bangsa lain Indonesia terpuruk, sebab bangsa yang membantu itu kena gejala flu, bersin dan meriang, bangsa Indonesia sudah demam tinggi.
Indonesia seutuhnya harus diwujudkan, bila bangsa ini tidak mau terpuruk, tertinggal dan terus dalam kemiskinan. Sedih melihat rakyat Indonesia harus mengantri berjam-jam untuk mendapatkan sembako padahal tanahnya luas dan subur. Mengantri minyak tanah berjam-jam padahal buminya kaya minyak. Salahnya dimana?.
Jawabnya mengelolanya tidak dengan jujur dan tidak percaya pada kemampuan sendiri. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang cerdas, pandai dan cerdik, banyak akalnya namun semuanya itu belum dapat diwujudkan sebab sistem yang dibangun tidak seperti yang tertuang dalam Undang-Undang Dasar republik ini. Indonesia harus utuh, utuh secara totalitas. Siapapun yang menjadi pemimpin negeri ini bila tidak memimpin secara utuh maka sulit untuk bangkit
Tak peduli seberapa besar impian bangsa ini, yang terpenting seberapa besar keberanian untuk mewujudkannya
Mari jadikan kegagalan sebagai motivasi untuk mencapai kesuksesan. Saat mendapatkan kegagalan, jangan menyesali diri namun bangkit untuk berusaha memperbaiki kegagalan tersebut hingga mencapai hasil yang diinginkan. Indonesiaku, BANGKITLAH!!!
(sebuah catatan di hari KEBANGKITAN NASIONAL 20 Mei 2009)
5.20.2009
Diposting oleh H45 di 10.24
Label: YM's OPINI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
3 komentar:
generasi muda di pundakmu terletak masa depan bangsa!
yoa! terus semangat, ininih, tulisan generasi muda!
jadi iri, pengen nulis juga yang kaya' gituan. tapi gimana yah?
Gantungkan semuanya pada Allah, pemimpin tidak lahir dari tangan pemimpin, tapi kemauannya memimpin dan takdir yang menentukannya saat itu untuk memimpin. Semoga pemimpin-pemimpin yg terpilih terus mampu mengemban amanah dengan usaha terbaiknya
no comment. hehehehe
Posting Komentar