Seperti api.
Cinta telah membakar hati hingga rapuh.
Setetes air berharap untuk memadamkan.
Sejauh mana air telah dicari ? Sebanyak apa air dikumpulkan ?
Ternyata masih ada yang menciptakan air.
Nyatanya kita lupa, kita menjauh, nyatanya kita hanya berharap pada air yang memadamkan.
Padahal Pencipta air itu jauh kita butuhkan dari sekedar yang hanya ciptaan-Nya.
Ingatkah ketika Pencipta itu memerintahkan api yang membakar Ibrahim Alaihissalam untuk dingin, bukan air yang didatangkan untuk menyelamatkan Ibrahim.
Kembalilah pada-Nya, mendekatlah kepada-Nya seperti Ibrahim dekat dengan-Nya hingga menjadi kekasih-Nya.
Bersabarlah atas kehendak-Nya yang tidak dikehendaki
Dan bersyukurlah atas nikmat yang selama ini kita nikmati.
“La Tahzan, Innallaha Ma’ana”, Jangan bersedih, Sesungguhnya Allah bersama kita.
Tetap semangat !!! Allahu Akbar.
Semangatki sahabat, jangan bersedih... ^_^
7.12.2009
Diposting oleh H45 di 23.53
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
nd'ji. sedih itu hanya intermezo
Posting Komentar