perlahan kidung jiwaku mulai berdendang
syairnya tercipta dari sepi rongga hati, sesal yang mencabik-cabik
belum cukupkah setiap pinta dari setiap sujud?
astagfirullah, mengapa hatiku rasa begini?
pada-Mu yang senantiasa pandang hamba...
Engkau, kuyakin telah goreskan yang terbaik di Lauh Mahfuzh sana
aku tak mungkin merasa cukup mengalirkan semua rangkaian mutiara retina
untuk menyesali semua khilaf yang warnai lukisan hidup
bila bukan karena cinta-Mu, akan kutersesat dalam lorong kehidupan yang gelap oleh tarian syetan
aku dan sesalku masih terus disini dalam pekur nada muhasabah
bilangan dosa jauh melebihi ganjaran kebaikan yang tak berarti...
walau selalu paham aku akan Engkau yang tak pernah butuh itu,
bahkan kehadiranku di bumi-Mu
Ya Allah, aku tahu dengan limpahan rahmat-Mu, meski melaut dosa, setitik maghfirah-Mu tentu mampu bisa hapuskan.
surga pun tak butuh bumian pahala untuk bisa dapatkannya.
keridhoan-Mu, itu yang jadi penentunya...
denting-denting air mataku deras berjatuhan bersama aliran di pipiku.
apa sesalku ini cukup untuk menawar dosa?
lemah, begitulah keadaan diri sebenarnya.
tak mampu kugerakkan raga bila bukan karena percikan kekuatan-Mu.
Robbiy...
jelas sudah semua salah
terang sudah semua sesal
jikalau Engkau tak berkenan ampunkan semua,
lalu kepada siapa lagi aku kan memohon???
"R"
syairnya tercipta dari sepi rongga hati, sesal yang mencabik-cabik
belum cukupkah setiap pinta dari setiap sujud?
astagfirullah, mengapa hatiku rasa begini?
pada-Mu yang senantiasa pandang hamba...
Engkau, kuyakin telah goreskan yang terbaik di Lauh Mahfuzh sana
aku tak mungkin merasa cukup mengalirkan semua rangkaian mutiara retina
untuk menyesali semua khilaf yang warnai lukisan hidup
bila bukan karena cinta-Mu, akan kutersesat dalam lorong kehidupan yang gelap oleh tarian syetan
aku dan sesalku masih terus disini dalam pekur nada muhasabah
bilangan dosa jauh melebihi ganjaran kebaikan yang tak berarti...
walau selalu paham aku akan Engkau yang tak pernah butuh itu,
bahkan kehadiranku di bumi-Mu
Ya Allah, aku tahu dengan limpahan rahmat-Mu, meski melaut dosa, setitik maghfirah-Mu tentu mampu bisa hapuskan.
surga pun tak butuh bumian pahala untuk bisa dapatkannya.
keridhoan-Mu, itu yang jadi penentunya...
denting-denting air mataku deras berjatuhan bersama aliran di pipiku.
apa sesalku ini cukup untuk menawar dosa?
lemah, begitulah keadaan diri sebenarnya.
tak mampu kugerakkan raga bila bukan karena percikan kekuatan-Mu.
Robbiy...
jelas sudah semua salah
terang sudah semua sesal
jikalau Engkau tak berkenan ampunkan semua,
lalu kepada siapa lagi aku kan memohon???
"R"
0 komentar:
Posting Komentar