Tiap hari, aku harus bersentuhan dengan
nuraniku sendiri, laku batin tiada henti
mengasah rasa yang terkikis kecemasan
    Tiap hari, aku harus merangkaki
    dinding kesunyian hati, bagai cicak yang papa
     melata derita yang terbata-bata
Tiap hari, aku harus berjalan di atas bara
semangat jiwa yang terus menyala-nyala
menemani batin yang terhimpit kenyataan pahit
    Tiap hari, ya, tiap hari
    aku memandang dalam perasaan transparan
     mencari dirimu, wahai jiwa yang damai
(postingan ini di kirim via email, saat menikmati liburan dunia mayaku)
 
6.16.2009
Diposting oleh H45 di 01.04
Langganan:
Posting Komentar (Atom)










1 komentar:
as.wah indah sekali ....
Posting Komentar